Pernahkah Anda mendengar istilah takikardia? Mungkin saja, masih cukup awam dengan istilah tersebut ya karena memang jarang sekali yang membahasnya. Melansir dari website Alodokter, takikardia merupakan kondisi ketika jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit. Kondisi ini umumnya terjadi karena berbagai gangguan seperti aritmia, penyakit, atau kondisi normal.
Yuk, kenali lebih dalam tentang takikardia di kelanjutan artikel ini!
Jenis Takikardia
Takikardia terbagi menjadi dua jenis, yakni takikardia aritmia dan sinus. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang keduanya, maka akan di bahas di sini!
- Takikardia Sinus: kondisi ketika detak jantung lebih cepat dari biasanya saat beristirahat tapi iramanya masih teratur. Kondisi ini umumnya terjadi setelah berolahraga. Selain itu, kondisinya juga bisa disebabkan karena respon tubuh terhadap penyakit, trauma, dan stres.
- Takikardia Aritmia: kondisi ketika detak jantung lebih cepat akibat dari adanya gangguan di bagian bilik atau serambi jantung. Kondisi ini biasanya terjadi karena stres atau aktivitas fisik. Tidak hanya itu saja, kondisinya juga bisa diakibatkan oleh kondisi medis tertentu.
Penyebab Takikardia
Melansir dari Halodoc, takikardia terjadi karena terganggunya impuls elektrik di dalam tubuh sehingga menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat. Selain itu, beberapa faktor lainnya juga dapat memicu kondisi ini, di antaranya:
- Merokok: menjadi perokok aktif dapat meningkatkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya mengalami takikardia. Untuk itu, sebaiknya hentikan kebiasaan merokok supaya tidak menderita takikardia.
- Stres: perasaan tertekan dan stres yang dirasakan ternyata dapat mempercepat ritme dari jantung. Ritme jantung yang semakin cepat lambat laun kondisinya dapat menyebabkan seseorang rentan terkena takikardia.
- Aktivitas fisik: ketika melakukan aktivitas fisik yang berat dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Bukan cuma aktivitas fisik, berolahraga berat pun ternyata membuat ritme jantung berdetak semakin cepat.
- Kondisi medis: mengalami beberapa kondisi seperti ketidakseimbangan elektrolit, hipotensi, hipertensi, hipertiroidisme, anemia, dan lainnya dapat mengakibatkan kerusakan pada jantung sehingga memicu takikardia.
Gejala Takikardia
Ketika mengalami takikardia, maka menunjukkan beberapa gejala, antara lain:
- Cemas
- Pusing
- Lemah atau lelah
- Jantung terasa berdebar
- Angina (nyeri di bagian dada)
Lantas, kapan sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter? Apabila kondisinya sudah bertambah parah dan menunjukkan gejala seperti pingsan, keringat dingin, sesak napas, nyeri atau rasa tertekan di dada. Jika membutuhkan pengobatan medis, maka bisa ke Rumah Sakit Jatinegara yang memiliki dokter jantung terbaik. Dokter jantung di Rumah Sakit Jatinegara menangani berbagai gangguan yang terjadi di pembuluh darah dan jantung.