Pengertian dan Jenis Jenis Bisnis Manufaktur

Bisnis manufaktur itu adalah bisnis apa pun yang memakai komponen, suku cadang, atau bahan mentah untuk buat barang jadi.

Barang jadi ini bisa dijual langsung ke konsumen atau ke bisnis manufaktur lain yang menggunakannya untuk buat produk berbeda. Bisnis manufaktur di dunia sekarang biasanya terdiri dari mesin, robot, komputer, dan juga manusia yang semuanya bekerja dengan cara tertentu untuk menciptakan suatu produk.

Pengertian Bisnis Manufaktur

Bisnis manufaktur sering memakai mesin, robot, komputer, dan manusia untuk memproduksi barang dagangan dan biasanya memakai jalur perakitan, yang memungkinkan produk disatukan selangkah demi selangkah, yang berpindah dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja selanjutnya. Bisnis manufaktur bisa memilih untuk menjual produknya langsung ke konsumen, ke produsen lain, ke distributor, ataupun ke grosir.

Jenis Produksi Manufaktur

Make-to-Stock (MTS)

Strategi manufaktur tradisional yang mengandalkan data penjualan masa lalu buat memperkirakan permintaan konsumen dan merencanakan aktivitas produksi terlebih dulu.

Kelemahan strategi ini ia menggunakan data masa lalu untuk memprediksi permintaan di masa depan, yang memungkinan perkiraan itu meleset, meninggalkan produsen dengan stok yang terlalu banyak ataupun tidak cukup.

Make-to-Order (MTO)

Memungkinkan pelanggan untuk pesan produk yang disesuaikan dan diproduksi sesuai spesifikasi mereka. Proses pembuatan dimulai cuma setelah pesanan diterima, jadi waktu tunggu pelanggan lebih lama, tapi resiko persediaan yang berlebihan bakal dipotong.

Make-to-Assemble (MTA)

Strategi yang mengandalkan prakiraan permintaan buat menyimpan komponen dasar suatu produk, tapi mulai merakitnya setelah pesanan diterima.

Ini campuran dari pendekatan MTS dan MTO. Pelanggan bisa sesuaikan produk dan menerimanya lebih cepat karena produsen mempunyai komponen dasar yang siap, tapi kalau pesanan tidak masuk, produsen terjebak sama stok suku cadang yang tidak diinginkan.

Ketiga jenis bisnis manufaktur punya resikonya masing-masing. Memproduksi terlalu banyak barang bisa menyebabkan kerugian finansial karena uang terikat pada persediaan yang nggak diinginkan; memproduksi terlalu sedikit berarti nggak memenuhi permintaan, yang menyebabkan pelanggan beralih ke persaingan dan menyebabkan penurunan penjualan produsen.

Untuk kurangi resiko, semua jenis bisnis manufaktur harus bisa fokus menjaga biaya produksi tetap rendah, mempertahankan kontrol kualitas yang baik, serta  berinvestasi dalam manajemen penjualan yang baik.

Sumber referensi: genemil.com