Nilai-Nilai Pancasila Dan Contohnya

Apabila Pancasila hanya berupa nilai dasar yang ada dari kelima sila tersebut, tentu pemahaman masyarakat mengenai pengertiannya akan sangat rancu. Untuk itulah dibutuhkan adanya nilai nilai pancasila yang instrumental. Nilai instrumental sendiri merupakan bahan pemahaman yang menjadi penjelas maupun pemandu masyarakat dalam menjalankan apa yang diamanatkan Pancasila.

 

Sedangkan untuk nilai dasar Pancasila sendiri merupakan hakikat, makna atau esensi yang sudah terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Nilai dasar hanya bersifat umum karena hanya sesuatu yang dianggap sebagai sebuah kebenaran maupun evident truth yang hakiki. Selain itu juga sudah disetujui oleh semua orang yang berada di lingkup pemahaman tersebut.

Nilai-Nilai Pancasila

Nilai Praktis, Nilai Instrumental, Dan Nilai Dasar Pancasila

Pancasila memiliki kekuatan dalam mengatur penyelenggaraan aparatur negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Tidak hanya itu, namun juga berfungsi sebagai ideologi dengan nilai-nilai penting yang ada di dalamnya. Nilai-nilai tersebut yang harus dipraktikkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan negara meskipun nilai tersebut memiliki tingkatan tersendiri.

 

Sebagai ideologi, Pancasila merepresentasikan bangsa Indonesia dan merupakan dasar penyelenggaraan negara. Sebagai ideologi dasar, termasuk ideologi terbuka, sehingga bangsa Indonesia senantiasa mengaplikasikan nilai yang terkandung di dalam Pancasila seiring dengan perkembangan zaman.

 

Pancasila memiliki lima prinsip yang masing-masing dilambangkan dengan simbol tertentu dengan memiliki makna tersendiri. Pada hakikatnya, prinsip dasar Pancasila tersebut dijadikan pegangan bangsa dan negara serta memiliki nilai-nilai tertentu. 5 prinsip tersebut antara lain :

 

  • Ketuhanan yang Maha Esa.
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

 

Apa Itu Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Dan Nilai Praktis Dalam Pancasila?

Dikutip dari salah satu artikel Sampoerna University, nilai-nilai Pancasila terdiri dariĀ  nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis. Di mana masing-masing tentu memiliki makna dan fungsinya masing-masing.

 

  1. Nilai Dasar

 

Nilai ini merupakan nilai yang sifatnya tidak akan berubah dari waktu ke waktu alias tetap. Nilai dasar Pancasila ini dapat ditemukan dalam pembukaan UUD 1945. Dari sana kemudian dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu seperti nilai instrumental dan nilai praktis.

 

Nilai dasar ini merupakan makna dari sila Pancasila yang sifatnya universal. Di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, hingga nilai yang baik dan benar. Nilai ini menjadi asas-asas yang diterima sebagai dalil yang bersifat mutlak seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu tidak dapat diubah lagi.

 

 

  1. Nilai Instrumental
    Nilai ini merupakan nilai yang bisa diukur dan dapat diubah. Nilai instrumental adalah penjabaran dari nilai dasar dalam bentuk UUD 1945 dan Tata Urutan Perundang-Undangan Negara menurut UU No. 10 Tahun 2004. Itu menjadi definisi singkat mengenai apa itu nilai instrumental.

    Nilai dasar sendiri merupakan intisari dari apa yang sudah diamanatkan sistem nilai, maka nilai instrumental merupakan parameter, panduan, dan koridor yang memungkinkan masyarakat Indonesia mewujudkan nilai dasar tersebut. Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia maka akan menghasilkan nilai atau norma moral.

    Apabila nilai instrumental dikaitkan dengan berjalannya negara, maka akan menghasilkan Undang-Undang, Garis Besar Haluan Negara hingga strategi yang bersumber pada nilai dasar Pancasila. Karena merupakan nilai pelaksanaan umum dari nilai dasar, maka umumnya berbentuk norma sosial dan hukum yang diwujudkan dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.

  2. Nilai Praktis
    Nilai ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar dan instrumental, dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Karena merupakan penjabaran dari 2 nilai sebelumnya, maka sifat nilai praktis dalam wujudnya tentu tidak boleh menyimpang. Nilai ini dapat selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan dari nilai instrumental yang menjadi dasar.

    Namun meskipun demikian, perubahan tersebut tidak akan pernah mempengaruhi fakta jika nilai praktis adalah wujud dari sikap nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila. Nilai praktis ini dapat mencakup nilai etika maupun nilai moral.

 

Contoh Nilai Dasar, Instrumental, Dan Praktis

Setelah memahami pengertian dari masing-masing nilai yang terkandung dalam Pancasila, Anda perlu mengetahui contoh-contohnya. Berikut beberapa diantaranya :

 

  1. Nilai dasar : contoh dari nilai dasar merupakan inti dari masing-masing sila dari kelima sila Pancasila. Kelima sila tersebut diharapkan bisa dijadikan sebagai norma dan sumber hukum bagi bangsa dan negara Indonesia.
  2. Nilai Instrumental : mengatur hak asasi pribadi, hak asasi peradilan, hak asasi ekonomi, hak asasi sipil dan politik serta hak asasi hukum. Ketentuan konstitusional merupakan wujud dari nilai instrumental Pancasila.
  3. Nila praktis : harus menghormati seluruh agama meskipun berbeda dengan keyakinan, hal ini menjadi contoh dari nilai praktis sesuai dengan bunyi sila pertama. Selain itu juga memperlakukan orang secara adil tanpa pilih kasih, mencurangi maupun mencelakakan sesuai dengan bunyi sila kedua pada Pancasila.

 

Nilai dasar menjadi nilai yang bersifat mutlak dan tidak dapat diubah. Hal ini selaras dengan bunyi kelima sila dalam Pancasila yang tidak pernah dilakukan perubahan hingga kini. Sedangkan untuk nilai instrumental adalah perwujudan dari nilai dasar yang berupa norma maupun aturan yang dibuat untuk mengatur negara dan rakyat untuk kemudian dipraktikkan berdasarkan nilai praktis.